Rabu, 01 April 2009

MAAFKAN AKU, FANNY

lalu aku terbangun larut sekali

mengintip lewat celah-celah waktu

jalanan di luar semakin berkabut


dalam kelesuanku selama ini

sedikit saja anggur kasih kau tuangkan

sedikit saja aku berbaring tak bermimpi

dan tidur nyenyak


meski kasur tak lagi empuk seperti dulu

lantang suaramu dalam bingung

membangunkan aku dan memandang

sampai kerelung terdalam hatimu yang kecewa


maafkan aku, Fanny

dalam hati aku banyak menyimpang

membiarkan kau dalam dingin dan kuyup rindu

kita akan selalu lagi bersatu

sehabis aku pulang bertualang

dari pantai ke pantai daerah persinggahan


82.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar